PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu hipotesis dan teori dalam berfikir induktif?
2.
Apa itu generalisasi?
3.
Apa itu analogi?
4.
Apa itu hubungan kausal?
5.
Apa itu induksi dalam metode eksposisi?
1.3 Tujuan
Untuk
lebih memahami berfikir induktif
PEMBAHASAN
A.
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
Contoh:
•
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
•
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi:
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan
"semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran
probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh
kesalahannya:
Omas
juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam
generalisasi
Generalisasi
sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus penduduk
Generalisasi
tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga
dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.
Sampel harus bervariasi.
3.
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
B. Hipotesa dan Teori
B. Hipotesa dan Teori
Hipotesis
ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif
atas suatu masalah dan kemudian diuji
secara empiris. Sebagai suatu
jenis proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya
pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini, diturunkan,
atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana
dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas
suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam
kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab,
teori yang tepat akan
menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara
atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam
penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori.
Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Agar
teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan
diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam
bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah
melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat
keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena
empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur. Proposisi
yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan
antar-variabel. Proposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis.
Jika
teori merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antar-konsep (pada tingkat abstrak atau
teoritis), hipotesis merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan
antar-variabel (dalam tingkat yang konkret atau empiris). Hipotesis
menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui hipotesis dimungkinkan
dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pelaksanaan pengumpulan data
yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh sebab itu,
hipotesis sering disebut sebagai pernyataan tentang teori dalam bentuk yang
dapat diuji (statement of theory in testable form), atau kadang-kadanag
hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan tentatif tentang realitas (tentative
statements about reality).
Oleh
karena teori berhubungan dengan hipotesis, merumuskan hipotesis akan sulit jika
tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, tidak
mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian, atau tidak
memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang ada. Kemudian, karena dasar
penyusunan hipotesis yang reliabel dan dapat diuji adalah teori, tingkat
ketepatan hipotesis dalam menduga, menjelaskan, memprediksi suatu fenomena atau
peristiwa atau hubungan antara fenomena yang ditentukan oleh tingkat ketepatan
atau kebenaran teori yang digunakan dan yang disusun dalam kerangka teoritis.
Jadi, sumber hipotesis adalah teori sebagaimana disusun dalam kerangka teoritis. Karena itu, baik-buruknya suatu hipotesis
bergantung pada keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena sosial disebut hipotesis penelitian
atau hipotesis kerja. Dengan kata lain, meskipun lebih sering terjadi bahwa
penelitian berlangsung dari teori ke hipotesis (penelitian deduktif), kadang-kadang sebaliknya
yang terjadi.
C.
Analogi
Analogi
adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama.
Contoh:
Nina adalah lulusan akademi A.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan akademi A.
Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut :
1)
Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2)
Analogi digunakan untuk menyiapkan kekeliaruan.
3)
Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
D. Hubungan Kasual
Hubungan antara sebab dan akibat
(hubungan kausal) didalam dunia modern ini, kadang-kadang tidak mudah
diketahui. Tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang dicatat sebagai suatu akibat
tidak mempunyai sebab sama sekali. Pada umumnya hubungan kausal ini dapat
berlangsung dalam tiga pola berikut : sebab ke akibat, akibat ke sebab,
dan akibat ke akibat.
E. Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
SALAH NALAR
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai.
2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo
http://irabieber.wordpress.com/2011/10/26/penalaran-deduktif-dan-induktif/
SOAL:
1. Proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum adalah pengertian dari.....
a. generalisasi *
b. analogi
c. hipotesis dan teori
d. hubungan kausal
2. Cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama adalah pengertian dari.....
a. generalisasi
b. analogi *
c. hipotesis dan teori
d. hubungan kausal
3. Hubungan yang berlangsung dalam tiga pola berikut : sebab ke akibat, akibat ke sebab,
dan akibat ke akibat. adalah.....
a. generalisasi
b. analogi
c. hipotesis dan teori
d. hubungan kausal *
4. Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat adalah pengertian dari.....
a. generalisasi
b. analogi
c. hipotesis dan teori
d. eksposisi *
5. Nina adalah lulusan akademi A. adalah contoh dari.....
a. generalisasi
b. analogi *
c. hipotesis dan teori
d. hubungan kausal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar