Kamis, 20 Maret 2014

POKOK BAHASA PENALARAN



PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran bukan saja dapat dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang masih berbentuk polos, tetapi dapat juga dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang telah dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang berbentuk pendapat atau kesimpulan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu pengertian penalaran?
2.      Apa itu inferensi dan inplikasi penalaran?
3.      Apa itu wujud evidensi?
4.      Apa itu cara menguji data, fakta, dan meneliti autoritas?

1.3  Tujuan
Untuk lebih memahami pokok bahasa penalaran


PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar. Ada dua metode dalam penalaran,yaitu deduktif dan induktif. Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebihdahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh : -Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi -DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi. sContoh : -Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan -Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan kesimpulan —> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan Sumber

INFERENSI DAN INPLIKASI
Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari  jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh metode inferensi :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda yakini benar :
  1. Jika kacamataku ada di meja dapur, aku pasti sudah melihatnya ketika mengambil makanan kecil.
  2. Aku membaca buku pemrograman di ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
  3. Jika aku membaca buku pemrograman di ruang tamu, maka pastilah kacamat kuletakkan di meja tamu.
  4. Aku tidak melihat kacamataku ketika aku mengambil makanan kecil.
  5. Jika aku membaca majalah di ranjang, maka kacamataku kuletakkan di meja samping ranjang.
  6. Jika aku membaca buku pemrograman di dapur, maka kacamata ada di meja dapur.
  7. Berdasar fakta tentukan di mana letak kacamata ?
    Jawab :
    Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
    p : kacamata ada di meja dapur
    q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
    r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
    s : aku membaca buku pemrograman di dapur
    t : kacamata kuletakkan di meja tamu
    u : aku membaca majalah di ranjang
    v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :
1.       p → q
2.       r  v s
3.       r → t
4.       ~q
5.       u → v
6.       s → p
Inferensi yang dapat dilakukan
1.        p → q                                               3. r  v  s
~p ___~q                                            r__ ~s
2.       s → p                                                 4. r → t
~s__~p r___t
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
Implikasi adalah Pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “Jika….maka….”  disebut Implikasi, pernyataan bersyarat, kondisional atau hypothesical dengan notasi
p => q
Dibaca :
  1. jika p maka q
  2. q jika p
  3. p adalah syarat cukup untuk q atau
  4. q adalah syarat perlu untuk p

WUJUD EVIDENSI
Yaitu Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi.   Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal dengan pernyataan dan penegasan. Pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada evidensi, ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata.

CARA MENGUJI FAKTA

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang diperoleh adalah fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut ada dua tingkat. Yang pertama untuk meyakinkan bahwa semua bahan data tersebut adalah fakta. Yang kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Cara menguji fakta ada dua yaitu :
1.     Konsistensi
2.     Koherensi

      
CARA MENGUJI OTORITAS
Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Seorang mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahuitentang keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya atau orang yangmempunyai pengalaman dalam bidangnya.
CARA MENGUJI DATA
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.

Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas




DAFTAR PUSTAKA

http://rachmawatinadya.blogspot.com/2011/10/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.htmlhttp://dhiwie.blogspot.com/2010/06/pengertian-penalaran.html
http://obyramadhani.wordpress.com/2010/05/16/penalaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://aldycr9.blogspot.com/2012/03/pengertian-istilah-proposisievidensi.html
http://anggerip.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-dan-inferensi.html


SOAL:

1. Observasi adalah cara untuk menguji.....
    a. data *
    b. fakta
    c. menilai autoritas
    d. salah semua

2. Konsistensi adalah cara untuk menguji.....
    a. data

    b. fakta *
    c. menilai autoritas
    d. salah semua

3. Metode yang digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain adalah.....
    a. data
    b. fakta
    c. menilai autoritas *
    d. salah semua

4.  Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah......
    a. data
    b. fakta
    c. evidensi *
    d. salah semua

5. Sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata adalah.... 
    a. data
    b. fakta *
    c. menilai autoritas
    d. salah semua

 




berfikir deduktif



PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta, yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tadi.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu silogisme kategorial?
2.      Apa itu silogisme hipotesis?
3.      Apa itu silogisme alternatif?
4.      Apa itu entimem?

1.3  Tujuan
Untuk lebih memahami berfikir deduktif


PEMBAHASAN
Silogisme Kategorial
Secara khusus silogisme kategorial dapat dibatasi sebagai suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga proposisi katergorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu dan tiap term muncul dalam dua proposisi.

Contoh :
  1. Semua buruh adalah manusia pekerja.
  2. Semua tukang batu adalah buruh.
  3. Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.

Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi. Premis mayornya mengandung pernyataan yang bersifat hipotesis. Oleh karena sebab itu rumus proposisi mayor dari silogisme ini adalah:

Jika P, maka Q

Contoh :
Premis mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal.
Premis minor  : Hujan tidak turun.
Konklusi         : Sebab itu panen akan gagal.


Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif biasa disebut juga silogisme disjungtif, silogisme ini dinamakan demikian karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Sebaliknya porposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.

Contoh :
Premis mayor  : Ayah ada dikantor atau dirumah
Premis minor  : Ayah ada dikantor
Konklusi          : Sebab itu, ayah tidak ada dirumah.
Atau
Premis mayor  : Ayah ada dikantor atau dirumah
Premis minor  : Ayah tidak ada dikantor
Konklusi          : Sebab itu, ayah ada dirumah.

Entimem
Silogisme sebagai suatu cara untuk menyatakan pikiran tampaknya bersifat artifisial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran, dan dianggap diketahui pula oleh orang lain. Bentuk semacam ini dinamakan entimem yang berarti ‘simpan dalam ingatan’ dalam bahasa yunani. Dalam tulisan-tulisan bentuk inilah yang dipergunakan, dan bukan bentuk yang formal seperti silogisme.

Contoh :
Premis mayor   : Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan Thomas Cup adalah Seorang pemain kawakan.
Premis minor   : Rudy Hartono terpilih untuk mengikuti pertandingan Thomas Cup.
Konklusi          : Sebab itu Rudy Hartono adalah seorang pemain (bulu tangkis) kawakan.
Entimem          : Rudy hartono adalah seorang pemain bulu tangkis kawakan, karena terpilih untuk mengikuti pertandingan Thomas Cup

DAFTAR PUSTAKA

Keraf Gorys, Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1989.

Aadanwde, ‘Berfikir Induktif dan Deduktif’ Gorys keraf. (Online). (http://aadanwde.wordpress.com/2012/04/21/berfikir-induktif-dan-deduktif-gorys-keraf/, diakses tanggal 21 Maret 2013).



SOAL :

1. Semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi adalah pengeretian dari.....
    a. silogisme kategorisi
    b. silogisme hipotesis *
    c. silogisme alternatif
    d. entimem

2. Biasa disebut juga silogisme disjungtif, silogisme ini dinamakan demikian karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan.adalah pengertian dari.....
    a. silogisme kategorisi
    b. silogisme hipotesis
    c. silogisme alternatif *
    d. entimem

3. Dapat dibatasi sebagai suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga proposisi katergorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu dan tiap term muncul dalam dua proposisi adalah pengertian dari......
    a. silogisme kategorisi *
    b. silogisme hipotesis
    c. silogisme alternatif
    d. entimem

4. Silogisme sebagai suatu cara untuk menyatakan pikiran tampaknya bersifat artifisial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran, dan dianggap diketahui pula oleh orang lain adalah pengertian dari.....
    a. silogisme kategorisi
    b. silogisme hipotesis
    c. silogisme alternatif
    d. entimem *

5. Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan Thomas Cup adalah Seorang pemain kawakan. contoh dari.....
    a. silogisme kategorisi
    b. silogisme hipotesis
    c. silogisme alternatif
    d. entimem *